bila sejenak adalah waktu, maka sekejap adalah beban tak terkira

Jumat, 25 Maret 2011

Semua Sangat Sederhana

Bening menjadi ciri dari akrabnya embun yang menyapa pagi. Mari bersiul, menemani kicauan kepodang yang siap menyambut kegalauan marjinal.

Semua menjadi berbeda, berubah tanpa aba-aba, dan benar saja kini arus telah menghanyutkannya. Ada ribuan suku kata yang tak mampu terungkapkan, karena keindahannya yang mampu meniadakan malam dan keanggunannya yang mampu menjadi penawar hati.

Bukan karena durasi, tapi apa yang terlewati adalah bagian dari alur cerita yang tersembunyi. Sederhana saja, jalani dan ikuti apa yang telah tertera dalam sketsa.

Bercerita tentang nya

Pada malam yang terindahkan, ketiadaan yang membandingkan dua pembeda. Ada secarik harapan pada batasan yang tak tampak. Kesemuanya menjadi seolah nyata, bukan karena kecupan muskil, tapi kedekatan yang menjanjikan rasa.

Bertanya pada diri, ternyata tak ada kesiapan berarti. Mengacu pada keadaan, membiarkan semua terseret oleh agungnya hening malam tanpa riuh gulat penjaga malam.

Keakraban yang membalut, keceriaan tercipta dari simpulnya pagi menyapa. Dan benar saja, kegundahan meracuni batang tua tanpa penyangga.

Selalu siap, sigap rasanya tak lagi mengenal waktu, selalu terjaga ketika hadir para pengusik ciik. Dan terima kasih, karena sebagian dari luka ini terobati.