bila sejenak adalah waktu, maka sekejap adalah beban tak terkira

Senin, 16 Agustus 2010

Mari sejenak bernostalgia pada kecintaan-Nya

takkan ada habisnya
bahkan kita tak tahu kapan kita memulainya
lalu kita congkak
berjalan seolah tak menapak

satu persatu
hingga kemudian tak terhitung
adakah kita pernah berfikir

hitam yang terkadang putih
dan putih selalu menjadi hitam
pengetahuan dan keikhlasan
adalah penawar terbaik

ketakutan yang berlebih
terbodohi oleh keberuntungan
terhalusinasi akan pencapaian tertinggi
keimanan dan kepatuhan
adalah dua jalan utama

hancur berkeping tak berupa
gelap terhina murka
dan mulai menggali jalan tak berujung
dimana pekat kan berbisik sesat

tidak disetiap kedatangan pagi
ku tak berucap suka
dan tersadar oleh keserakahan

tidakkah kita malu
kesempurnaan yang terkehendaki
tersia-sia untuk sekawanan pendusta

kita sering terjebak
dan selalu lebih dalam

mari sejenak kita kembali
ketika matapisau adalah nafas kehidupan
dan keberanian adalah jantungnya

seluruh Rasul-Nya
berada jauh dari kemudahan
tapi semakin dekat dengan pencipta

maka begitu ANJING-nya kita
jika kita berpaling

Hanya ALLAH SWT
ujung dari semua jalan kita
dialah raja diraja
tak terukir, tidak pula terpahat dan berupa

Tidak ada tuhan selain ALLAH,
dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar