Menyiasati apa yang telah tersiasati, bersembunyi dalam bilik gelap. Tertegun ku mendiamkan diri yang terabaikan, dan kebaikan yang terlanjur menyulap pijar benderang.
Diri ini selalu mencoba menjadi bentuk yang terkehendaki, mengisi kekosongan yang tiba-tiba menjuarai, karena hanya di tepian ada sejumput kehidupan yang bersemi.
Semakin larut dalam khayalan, angan yang terimingi oleh manisnya perbincangan, dan jelas... kehebatan jaman menjadi racun tanpa penawar.
Semakin terlihat lemah, karena api yang menjulur bagai lidah terpancing kail tajam tanpa umpan.
Beritakanlah, karena hening tak lagi mau menjadi pembanding bagi diamnya hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar