bila sejenak adalah waktu, maka sekejap adalah beban tak terkira

Senin, 16 Agustus 2010

Kebiadaban Tanah Timur Paraogh

Jangan pernah menggali lebih dalam tanah timur paraogh, karena belukar berkeriput bisa meniadakan uniknya mimpi kita.

Melangkah dari asia, ada banyak keseragaman yang tak serupa...berubah. di atas gajah raksasa yang berkuasa, dahi ini mengernyit kaku seperti tiada henti ketika sekawanan ikan kecil beriring syahdu mengawal tuna rawa tawar, tak masuk akal??


Kini kita telah sampai ke tanah timur paraogh. Jangan berkata seronoh, bila tidak ingin menyumbangkan sepertiga lidah kita pada debu yang mendidih. Jangan sentuh batu berlubang, kecuali bila kita bosan dengan bisa ular tropis. Dan singa gurun siap menerkam jika kita berani membuka pintunya. Terdapat begitu banyak jebakan mematikan pada salahsatu mahakarya terbaik dunia. Begitu kotor bila kedekatan terjalin erat, namun rasa kagum akan hadir bila kejauhan tak berujung. Sayangnya, unta berbulu tebal telah membuat langkah kita jauh di atas tanah tandus yang mampu melepuhkan telapak kita dan terang saja, kenyamanan hadir diantara kesombongan terik yang mencekik.


Dari jalan tandus ini, fatamorgana adalah oase yang tertunda oleh kelelahan.


Keahlian kelihaian bermain kata, trik bernada sendu selalu keluar dari lidah pengecap cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar