bila sejenak adalah waktu, maka sekejap adalah beban tak terkira

Selasa, 17 Agustus 2010

Sekejap berbeda

hari ini,
seperti magma menggeliat, tertawa terbahak berdahak memuntahkan segala kekakuan hati, mengakar selayaknya mangrove di laut mati.

hari ini,
tapi tidak pagi ini, desir terlantun dari seorang panutan, mengayomi keluh kesah dari ganasnya tuan hari.

tidak pula siang ini, karena kekhawatiran menjadi utuh menyatu, bermahkota dalih mimpi.

Tak ada keraguan lagi, hijau tak semestinya hadir karena malam yang agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar